Sore itu, cahaya senja menembus jendela Hall Pelita Global Mandiri. Aroma takjil yang harum memenuhi ruangan, bercampur dengan suara riang anak-anak yang saling bercakap. Pada Rabu, 19 Maret 2025, SD Pelita Global Mandiri, sekolah swasta terbaik di Mustika Jaya, Grandwisata, dan Bekasi, menggelar Buka Puasa Bersama yang penuh makna.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa kelas 1–6, baik yang beragama Islam maupun non-Islam. Tidak hanya itu, beberapa anak dari Rumah Yatim Piatu Dhuafa juga turut hadir, bersama Ustad Alvan Sururi yang memberikan tausiah penuh inspirasi.
“Acara seperti ini penting untuk mengajarkan anak-anak agar tetap berteman walaupun ada perbedaan keyakinan,” ujar Ustad Alvan Sururi. “Kita juga mengajarkan mereka untuk selalu bersyukur atas apa yang dimiliki.”
Belajar Menghargai Perbedaan Sejak Dini
Ms. Dian, kontributor kegiatan ini, menjelaskan bahwa Buka Puasa Bersama bukan sekadar momen berbagi hidangan, tetapi juga sarana untuk membangun rasa empati, toleransi, dan kepedulian. Selama kegiatan, anak-anak diajak memahami bahwa perbedaan agama bukan penghalang untuk saling menghormati dan bersahabat.
Suasana haru tercipta saat para siswa membagikan hidangan kepada anak-anak yatim yang hadir. Senyum yang tulus, tatapan mata yang penuh kehangatan, dan tawa yang pecah di sela obrolan menjadi gambaran nyata nilai-nilai yang ingin ditanamkan oleh Pelita Global Mandiri.
Sekolah Swasta Terbaik yang Dekat di Hati dan Lokasi
Berlokasi strategis di Mustika Jaya, Pelita Global Mandiri menjadi pilihan utama bagi orang tua yang mencari TK, SD, dan SMP swasta terbaik di Bekasi. Sekolah ini tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga menekankan pendidikan karakter, rasa hormat, dan kepedulian sosial.
Bagi keluarga yang tinggal di Grandwisata, Mustika Jaya, atau wilayah Bekasi, Pelita Global Mandiri adalah sekolah swasta terdekat yang memadukan kualitas pembelajaran modern dengan nilai-nilai moral yang kuat. Kegiatan seperti Buka Puasa Bersama ini menjadi bukti bahwa sekolah ini mendidik siswa bukan hanya untuk pintar di kelas, tetapi juga bijak dalam kehidupan.
Dan sore itu, ketika azan magrib berkumandang, semua yang hadir—tanpa memandang latar belakang—menikmati hidangan berbuka dengan hati yang penuh rasa syukur dan kebersamaan.
